khayalku pada sebuah candra
tentang selaras sasmita atau barangkali sekuntum wiwaha;
tak ubahnya alusi.
mungkin juga ilusi.
aku tak tahu ke mana jati diri bermain
yang kutahu aku ingin memiliki ingin
mungkin seringkali,
aku merindukan yang namanya gangsa tekad
sebuah kesejatian yang tidak memiliki polisemi
yang akan berkata TIDAK!
kala seluruh menyeru tolak
yang juga akan berkata YA!
ketika seluruh menerima
kata guruku nurani akan mati
ketika gaung ketiganya tak didengar rungu
mungkin nuraniku sudah mati
karena tak pernah kudengar gaung selain resah
yang ketiga bahkan telah kuacuhkan dengan halah
aku ingin kembali
kembali seperti dahulu
atau mungkin segera tiba
tiba di kamadatu masa depan
tapi aku paling ingin berpijak pada waktu sekarang.
dengan nurani yang masih menjunjung candra wiwaha
tapi kuingin juga sasmitaku menjunjung masa depan
jadi aku bertanya,
apa yang perlu kukorbankan, Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar