Orang-Orang di Emperan Persimpangan
Aku menghidu bau napas
letihmu
Dalam udara malam
Dalam udara malam
Ketika mobil-mobil mewah
berjengit
Dari kehadiranmu yang
pinggir
Kau tilas tapak
Di batu tempat kaki-kaki
yang mapan bersemayam:
Pada pagi hari
Dalam alas tidurmu yang
papa:
Pada malam hari
Tapi kau tak jemu jua,
kau sandarkan tubuh ringkihmu
Bersama istrimu, lalu gerobak rentamu
Berdua, terpana, hening
tak bersuara.
Sementara itu
Ada genta yang merdu
melagu
Namun kosong, kopong, menyongsong—
Kutahu indramu tetap
tabah,
Mendengar nada palsu lagu
yang gegabah,
17 Agustus tahun empat
lima
Indonesia kita
Yang jarang singgah pada
tempatmu: emperan persimpangan jalan.
Pinggir Galleria, Yogyakarta
00:05, ketika Lagu 17 Agustus diputar
Berasal dari kejadian langsung
Selamat 17 Agustus, PR
kita masih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar