tidak seperti gadis-gadis atau lelaki lainnya, aku tidak bisa memuaskan diri sendiri. aku juga tidak bisa menyentuh tanpa afeksi. bagiku sentuhan itu satu konotasi dengan rasa sayang, dan beginilah aku: terjebak dalam prinsip dan rasa-ku sendiri, merindukan sentuhan, tapi sekaligus tak memiliki medium untuk melampiaskan. karena hingga detik ini, belum ada sosok yang pantas untuk kuraup dengan tangan.
tapi di malam yang cukup dingin ini, bolehkah aku mengandaikan? aku kira aku akhirnya tahu aku bukan merindukan sentuhan yang seksual. aku lebih merindukan dua hal:
dipeluk dengan erat hingga berkas-berkas sinar mentari jatuh di atas ranjangku, --
-- dan kehadiran seseorang.
tapi bagaimana kalau tidak akan ada "seseorang"? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar