Minggu, 16 Oktober 2016
tari
menyebut gentala
yang lahir di antara kala
pada sebuah masa
ketika hari ialah asa
yakni yang merona pada bajik,
yang biru pada bijak,
naif dan fana; ia tak bernama
meski tanpa nama
adakah sebuah kesah
dalam bayang-bayang resah?
karena sejak awal, puan,
musabab layaknya jawaban
yang tak pernah ditanyakan.
hakikat seperti larik
yang tak pernah dilaik
,
sudah kelewat tengik, rupanya
terlewat, tampaknya,
sudah berjewantah, kelihatannya,
menjelantah, sialnya
tapi ini angkara
hidupkan dinakara
dan bak ketidakpastian,
lahir tanpa pemberhentian
tapi ini jiwaku
yang kau umpamakan!
kau tahu, kan
ia hanya tarian
bukan pelarian
berjiwa sederhana
terus berlarian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar