Minggu, 22 Desember 2013

11 :)

halo. entri ini dibuat dalam rangka iseng dan karena aku lagi kangen sama dia. hehehe.



11 itu adalah angka yang sakral :) kenapa? karena 11 adalah saat di mana ia membawa aku duduk berdua aja, kemudian........ dia membicarakan sesuatu soal perasaannya dan memintaku untuk menjadi pacarnya. waktu itu, 11 november, hari senin, saat istirahat, kita duduk berdua di aula seminari, baju batiknya sama warna hijau (fyi warna kesukaan kita berdua ya hijau), padahal kita sama sekali ga ngerencanain buat janjian warna kayak gini. hihihi.

lalu hari itu aku ngasih dia artwork yang aku buat dengan susah payah, gunting sana gunting sini dan curi-curi waktu di kala aktivitas seabrek. dan dia juga ngasih kertas dengan sketsa diriku di atasnya, padahal itu fitnah banget mukanya bersih mulus cantik like gue gapunya freckles AHAHAHA tapi hadiahnya precious banget. masih dipajang di samping ranjang sampe sekarang, dan gambar pertama yang kulihat kalo pagi-pagi. :)

kemudian.

sehabis tanggal 11 november hari-hariku lebih indah. hehehe. klise ya. tapi itu bener, walaupun banyak masalah tapi rasanya hangat kalo aku tau dia masih memberikan afeksinya ke aku. masih menawarkan pundaknya buat bersender, walaupun bau parfumnya laki banget (?) hahaha. dia juga yang senyumin aku supaya aku tertular senyumnya dan bikin aku semangat lagi!!!

huft udah ah, dampak kangen tapi gak bisa ngomong ya kayak gini nih. lagi sedih karena aku dan dia bakalan disconnect selama 2 minggu bcs hapenya rusak dan kita berdua gak di Jakarta :( semoga miskomunikasi gak berdampak ke hubungan kita ya hehehe.

hm...

aku minta maaf kalo aku judes, suka mukul kalo kamu random, suka nyuekkin kamu, gabisa jadi cantik untuk kamu dan gabisa jadi yang terbaik untuk kamu, tapi aku sayang kamu.

yeay.


melodramatis banget ya heheh.

Selasa, 29 Oktober 2013

JAMBORE DUA LIMA!

Okay, satu hal yang mau gue kasihtau untuk kalian, maaf kalo postingan yang ini rada cacat dan skip antara satu topik ke topik lainnya karena .....


RAAAAWWWR masa postingan yang sebelumnya hilang padahal udah 3 halaman :"""

Okay. balik ke topik. Langsung masuk entri ini aja yaaa, yeay! #salamsemangat

---

Hm, jadi, kali ini gue akan mengupdate soal dua acara besar yang baru-baru aja dilaksanakan oleh Gonzaga nih, tapi entri yang ini fokus ke salah satu acara di mana gue berpastisipasi secara penuh. Hihi. Dan karena acara-acara ini lah kehidupan Real Life gue menjadi tidak tenang karena omfg itu sangat hectic dan bahkan gue tidak bisa menulis blog ataupun menulis fanfiction asdfghjkl okay stop.

Dan, kali ini gue bakal menulis soal ...........

JAMBORE DUA LIMAAAA!

YEP. Jambore.

Jambore ini so pasti beda banget dari Jambore tahun gue. Ketua Jamborenya itu my beloved classmate-ex Brian Johnathan Laluyan yang rada congol ups ngocol tetapi keren punya. (Iya dong keren, orang bekas anak X-4 ihiy) dan wakilnya Sitor, yang kalo inget namanya jadi inget Tari Tor-Tor #udah.

Mengusung tema Melampaui Batas Bersama-sama, dengan subtema Eksplorasi Untuk Berkembang, Jambore ini bakalan diadakan tanggal 9-12 Oktober di Waduk Sempor. Berbeda dari tahun sebelumnya, nama kelompok-kelompok di Jambore ini P O H O N dan bukan K E R A J A A N.

Dan, dengan bangga, gue memproklamirkan gue berpastisipasi di Jambore ini sebagaaaaai:

M E N T O R !!!!

Memang sudah lama gue pengen jadi mentor. Gue suka memimpin dan menjadi guru (eits bukan menggurui yaaa (: hihi ) dan gue juga udah punya bayangan sejak Jambore 24 kalo gak jadi Mentor ya jadi Acara kalo gak seminim mungkin P3K. Godaan batin banget pas gue ditawarin jadi Sekretaris I sama Brian, kalo gue nolak, apakah gue emang fix jadi mentor? Tapi pada akhirnya gue yakin dan nolak.

Singkatnya, biar gak spoiler sama angkatan #27 yang pengen jadi mentor dan menghindari spoiler yang tidak diinginkan, tes mentor yang gue lalui itu cukup berat juga, sempet gak yakin bisa kepilih karena saingannya sangat berkepemimpinan, tapiiii gue kepilih!

Dan lalu, gue mendengar kabar pasangan mentor gue adalah ..............................Desmon.

Krik.

KRIK.

Antara kaget sama ragu (bukan ragu sama orangnya, tapi bisa gak ya kita kerja sama?). Desmon itu adalah pribadi yang 180 derajat berbeda dari gue, yang pertama itu dia orangnya keras (gue lembut), humoris (gue jayus), menganalisa dari ketajaman pikiran (I'm the heart-side), praktis-fleksibel (gue rempong-perfeksionis), tegas (gue sabar), dll.

Yah pada akhirnya kita kerja sama, walaupun cukup banyak duka. Tapi gak usah ngomongin kinerja kita berdua ya di sini, karena pada akhirnya Jamborenya sukses kan :"""D hehe!

Langsung aja, waktu berlalu begitu cepat, MOPD selesai, ada banyak pertemuan panitia, lalu ada.............


TEMON!

Fyi, temon itu TEMu pohON.

Dari awal gue tau gue dapet undian pohon 13 (angka sial, tapi anak-anak dan mentornya dan p3knya dan dokumnya nggak sial kok hiqz),  dan rasanyaaaaa ituuuu paaaas mendekati pulseeeek gue deg2an setengah mati. rawr. RAWR.

Akankah gue bisa praktek langsung? Bisakah gue dipercaya sama anak-anak gue?

Ah tapi jangan terlalu banyak bacot di sini ntar ada anak gue lagi yang baca #hiks, yang pasti gue deg2an parah ya. Tapi ternyata semuanya lancar tanpa hambatan karena Desmon yang lebih banya bicara *Terima kasih Mon* dan gue hanya menjelaskan sistematika handbook daftar sakit dan nambah-nambahin dan blablabla. Gue juga ketika itu cuman inget dan afal 6 orang di pohon gue. Maaf ya yang lain :(

dan dari temon pertama itu! nama pohon kami adalaaaah~

Lavender.
Lavender Perfumn Mosquito Repellent Sachet


..........................................katanya karena Lavender itu mengusir nyamuk, dan nyamuk itu jahat, anak gue menginterpretasikan pohon kita ada untuk mengusir yang jahat-jahat......................

sebenernya agak ngakak ya, gue pikir Lavender itu bukan pohon, soalnya kecil banget #alasanklise, tapi aku menuruti kata anak-anakku. dan walaupun temon telah berakhir, kita baru dikabarin bahwa Pohon yang dimaksud itu tingginya harus lebih dari 1 meter dan berkambium (maksudnya keras). Jadiii besoknya ada temon darurat dan kita dapet nama:

AKASIA!!!!!!!

Yeayers! Namanya bagus :""") Artinya itu: As known as smart, intelligence, always care for others. Jadi anak-anak gue berharap mereka bisa seperti singkatan dari Akasia dan kita bisa kayak pohon akasia, yang menjadi peneduh di keringnya Sabana.

  

 Seiring temon-temon yang terlewat, Akasia semakin deket dan gue semakin banyak omong. Fyi lagi nih, gue sebenernya gak terlalu bacot sama orang-orang yang belum gue kenal, tapi begitu gue kenal gue bisa menjadi bawel dan sok asik. HEHE.

Anak-anak gue pun mewakili Bhinneka Tunggal Ika, semuanya ucul-ucul dan memiliki karakter yang mejikuhibiniu. 

Ada Kaplay, si Ketua Pohon yang mudah ngeskip, banyak kegiatan, namun bisa diandalkan. Ada Daniel, si Jahil Gak Ketulungan tapi berkepemimpinan dan kemampuan berpikir kritisnya gak diragukan. Ada Gessy, si Wanita Perkasa yang pikirannya dalem dan refleksinya bagus juga runut, tapi galak banget. Ada Aji, Si Penggerak yang bisa membuat semua orang termotivasi dan bergerak dari kegiatan sebelumnya. Ada Nino, si Santai yang selalu bisa menempatkan diri di situasi apapun dan koplak. Ada Shenny si Penyemangat yang suka banget bikin orang tersenyum gemes dan kesel sekaligus salut karena dia kreatif dan aktif. Ada Christy si Fashionable Humoris yang lucu dan kemampuan berpikir kritisnya juga gak diragukan. Ada Alia, si Centil yang aktif dan selalu mau terlibat sama diskusi dan percakapan. Ada Jonan, si Pendiam tapi ternyata bawel banget di dunia maya dan bisa berpikir secara cermat dan suka mengamati. Ada Adela, si Atribut-Solver yang gak pernah kekurangan dana dan murah ketawa, dia yang masok hampir semua atribut serta peralatan Akasia. Ada Denisa, setipe sama Jonan tapi kalo dia plonga plongo dan sukaaaa banget senyum merendah gitu xixixi. Ada Adrian, si Suara Ganteng yang kalo dia ngomong, secara gak sadar satu pohon langsung diem dengerin, Adrian itu memiliki cikal bakal menjadi pemimpin yang seram. Terus ada Theo yang wajahnya mengingatkan gue sama seseorang tapi sampe sekarang gak inget orang itu siapa, dia baik dan suka cengengesan. Ada Derwin si Bacot yang ternyata baik hati dan sebenernya mau dengerin orang asal dikasihtaunya baik-baik. Dan terakhir ada Dave yang terselubung, tapi penuh semangat.



Lalu, hari-hari berlalu, perang yel-yel, kemudian dimulailaaaaah





JAMBORE DUA LIMAAAA!


karena mentor cowok udah pada duluan pergi ke Sempor, jadilah satu hall isinya mentor cewek semua yang ribet mengatur anak-anak pohon kesayangannya :)

perjalanan di bus itu gak kerasa banget. melewati dua rest area, dan akhirnya tiba juga di Sempor!!! Udaranya bener-bener seger, secara letaknya di Kebumen, Jawa Tengah yang termasuk bagian desa, dan waduknya juga gak kalah indah. Andai aja ini bukan Jambore, gue pasti akan pelesir menyusuri kota :)

Abis itu acaranya seru. Sehabis opening ceremony dan pengajaran mars Jambore, ada tracking yaitu mencari jejak. Istilah kasarnya sih kayak gitu,  di sini anak-anak pohon bakalan pergi dari satu pos ke satu pos lain dan memecahkan jawaban-jawaban yang ada demi menemukan jalan menuju basecamp. dan gue salut, anak-anak Akasia berhasil melewatinya dengan baik, meskipun ada beberapa kendala namun bisa diatasi dengan baik, yeay!

Sampe di basecamp, anak-anak udah mulai excited. Gue pun juga, meskipun basecamp Akasia itu ada di paling ujung, belakang, banyak pohon pisangnya, dan cukup terisolasi. (Sempor itu angker bro btw). Setelah didiriin lafuma dan digelar terpal, kita memulai evaluasi. Anak-anak gue dengan semangat cerita, tapi satu hal yang cukup gue ingat adalah mereka belum merasakan 'Jambore'nya karena baru adaptasi.

Singkatnya, hari itu berjalan cukup lancar dan seru. Ada banyak acara yang gak bisa gue ceritain di sini karena bakalan spoiler banget, hahaha :)

Dan kita meleati 3 hari 4 malam yang sangat amat melelahkan, menguji mental dan batin, tapi seru dan banyak pembelajaran.

Intinya, Jambore Dua Lima ini bukan hanya menjadi pembelajaran buat pesertanya, tapi buat panitia juga. Seperti apa yang gue tulis di karya tulis buat Pater Vico, gue udah melewati banyak LDK dan acara-acara melatih kepemimpinan, tetapi kepemimpinan sejati gue mulai terbentuk sejak gue menjadi mentor di Jambore ini. Gue jadi lebih realistis, tau kekurangan dan kelebihan gue di mana, dan gue terdidik untuk lebih yakin dan berani dengan diri gue sendiri.

Sebelum kita tutup, ini ada impersonate dan thoughts on yang gue ambil dari ask.fm untuk my daughty dan my sonny di Akasia:

- Alia:
"hai mommyyyy!"
*lambai-lambai genit* *pantat maju mundur* *ngebungkuk*
"apaansih mommy gajelas banget"
*ketawa ketiwi centil*
"aduh pengen nangis banget, si .... gitu, duh jadi mau nangis gue"
*ngeliat ke atas*
"THAT'S NOT FANNEH"
*centil* *centil*
"kalo dari gue sih, gue ... "
"makasih ya bia kalo misalkan gue ..."
*centil*
"gue tuh gini bi ... gue beneran ... kalo misalkan ..."
"gue dong gue mau jawab"
*centil*
*pendek*
*suaranya pelan*
*bawel*
*aktif*


- aldo
"MAMIIIIIIH!"
"hah? apaan?"
*geleng-geleng*
"papi! sini dong!"
*ngejayus*
*gajelas*
"gue nih ... mau begini nih ..."
*loading*
*ngeskip*
"mana ya ... gue?!"
"gue aja deh gue"
*panik*
"bi bi mau tanya ..."
"yah ... gini dong"
" cluenya itu: diam, berpikir, berbicara. samping gue ... samping ... itu ..., samping lo siapa bi?"
*tebak-tebakan*
kaplay :')- adrian
*suaranya macho*
*suaranya keren*
*suaranya ganteng*
"kalo dari gue ... "
"gue mau jawab dong"
"makasih ya bia"
*suaranya serek*
"suara gue juga mendadak habis nih"
"untung gue gak ngalamin apa-apa"
"gracia, gue mau nyumbang obat"
"apaan dah lu the"
*suaranya ganteng*- Derwin
*dateng tiba tiba*
"bia bia nanti kita ngapain?"
"bia bia kalo ... gapapa kan?"
"bia bia kira-kira ntar waktunya berapa menit"
*banyak nanya*
*bawel*
*jorok*
*bacot*
"bia bia kalo gatel-gatel itu ciri-ciri panuan gak?"
"pegang aja cemilannya"
"nggak, soalnya gini ..."
"tadinya mau gue ajak partai, tapi ..."
*bacot*
*nanya gak penting*
"graci, dipanggil bia"- Daniel
*bacot*
"apaan dah bia sotoy banget dah"
"wede anak aksel diem aja sabi kali"
*jail*
"bi bi ini apaan?"
*nguncupin jarinya*
*becanda sama nino*
*becanda sama gracia*
*becanda sama shenny*
"ngaca dong pak"
"gue mah ... terus gini yak ... "
'bia ajarin simpul"
"traktiran sabi kali yang baru ultah!"
"nino bukan? boekaaaaan"
"untung gue tangkep lu bi"
*jail* *bacot*
"ya gue mau bilang makasih aja buat kalian yang udha ..."
*berkepemimpinan*- Aji :)
"bia saya mau ... gapapa kan?"
*bijak*
"yuk temen-temen kita berdoa dulu"
"itu bisa nanti kan? sekarang kita ... aja dulu"
*bijak*
*memotivasi*
*berpikir cepat*
*kalimatnya tinggi dan tepat sasaran*
"bia gapapa? mau dibantuin?"
*nanya desmon*
*nanya gracia*
"gapapa ... kayak gini, saya masih ... kok"
"makasih ya bia"
"makasih desmon"
"makasih gracia"
"makasih adri"
"misi ma"
"terima kasih buat temen-temen, gue ... "
*babyface*
*imut*
*baik hati*- Adela
*tertawa terbahak-bahak sampe matanya ilang*
"bia apaansih"
"gue ... ya bi, terus masa ... bi!"
"apaandah gessy"
*ketawa*
"iyuh banget"
*ketawa lagi*
"gue ngantuk banget"
"gue bawa snickers buat kalian semua"
"gue bikinin gelang buat lo bi"
"mabiiiii"
*ketawa*- shenny
"mabiii"
*senyum*
"mabi mabi masa aku ... terus ... mabi aku takuuuut"
"mabi, daniel sama nino iseng bangeeet huhu"
"aku sih mikirnya gini, kamu tuh ..."
*senyum*
"aaaah mabiiii"
*senyum*
*ketawa ketiwi*
*dibully*
"iya aku kan ... maksud aku tuh gini ..."
*memastikan segala sesuatu*
*ceria*
- Ity
"Mamiiii"
"Mi bingung deh kok billy dewanda dibilang ganteng"
"Padahal rai meijer lebih ganteng"
"Rey juga miii ganteng gangerti lagi"
*bawel* *bawel*
"Masa pas mopd desmon nyuruh fashion show gttt"
*bawel*
*heboh*
*jutek*
"AAAAH DIEM GUE PENGEN NGOMONG!"
"Ih apaansih galucu tau!"
*jutek*
"Mami nih aneh banged"
"Aduh iyanih aku lelah"
"Prue? Asik koook"
*bijak*
*bawel*
"Aaah mamiii aku juga mauuu"
"Tau nih mager"
"Ya kalo dari gue sih ... Kayanya ..."
"Gatau ah capek"
*heboh*
- Nino
"Eh bia"
"Hai bia"
"Azek"
"Niel apaan dah lo tuh harusnya dewasa niel jangan ngecewain akasia dong azek"
"Iya ya bi, masa kan ... Terus gue bingung bi soalnya ... Apalagi ..."
*Bijak*
*suka nolong*
*baik hati*
*kadang bacot*
"Eits adek kelas diem aja deh yea"
*baik hati*
"Oke bia"
"Makasih ya bia"
"Niel kayaknya ini kasus pertama kita ngebully mentor sm p3k" *ngomong sm daniel*
"Gessy, jangan judes-judes dong"
"Gessy, kok marah-marah terus sih"
"Masa gue dimarahin sama gessy"
*tiba-tiba ilang di kegelapan*
*kadang dibully*
Yey- Gessy
"Mamiiii aku mau cerita"
"Mami pasti gak percaya deh"
"Jadi gini mi ..."
"Iya aku bingung"
"Oh"
"Ih apaansih"
"Nino bacot banget"
"Anjir bacot lu nino"
"Theo juga bacot"
"CALL ME MAYBE?!"
"Aaarhhh"
*jutek*
*judes*
"Mami aku kesel banget"
"Ah mami masalahnya ... Tuh gini mi"
*baik*
"Iya del kita harus semangat" *ngomong sm adela*
"Mi ini bener gak?"
*refleksinya panjang*
*baik hati*
*cocok sm nino*
*unyu*
*sebenernya peduliii banget sama orang*
*kocak*- Denisa
*tengok kanan* *tengok kiri*
"Hah?... Aku?..."
*tablo*
"Hehehe"
"Iya bi"
"Makasih ya bi"
*plonga plongo*
"Mungkin kayak gitu"
*ngeskip*
"Oh jadi gini ... Gitu ya bi?"
"Nggg gue sih ... "
*bengong*
*senyum manis*
"Bia ..."- Jonan
"Hai bia"
"Eh bia"
"Bia! Ultah ya? Selamat ultah!"
*twitternya keren*
*bahasanya keren*
"Weits"
"Sabi kali tuh"
"Bi, ini tuh jadinya ... ?" *nanya*
"Ya ngga tau tuh ga jelas"
*sipit*
*matanya ilang*
*nengok kanan nengok kiri*
"Ah gue ga bisa main gitar"
"Serius"
"Ye gue gabisa"
*ternyata bisa*
"Noh si kaplay"
"Ah gatau tuh"
*tengok kanan tengok kiri*
*twitternya keren*- Theo
*cengengesan*
*cengengesan*
"Eh iya gue dr marsud"
*cengengesan*
"Ha?"
"Iya jadi gue tuh ... " *ngejelasin
*main sama adri*
*kucuk kucuk dateng*
"Halo bia"
"Iya makasih yak"
"Gue jadinya pake nomor yang ini"
*cengengesan*- Dave :'(
"Halo bia"
"Bia gue gabisa"
"Gatau nih sakit dari kemaren"
"Seeep oke"
"Maaf ya bia"
"Akasia?"
*imut
*nyebelin
*bikin putus asa
"Maaf ya akasia"
*banyak alesan*
"Oke"
"Hai bia"
'Makasih ya bia"
*decline contact*



Aku sayang Akasia. Aku sayang #26. Aku sayang #27. Terima kasih buat Panitia dan Para Mentor yang sudah mengantarkan gue ke diri gue yang lebih baik :)

Jambore dua limaaaa? SEMPOR!



Minggu, 30 Juni 2013

filosofi gunung

halo. udah lama ga ngepost, dan terakhir kali ngepost itu entrinya agak... terlalu mellow dan melankonlis, gue baru sadar. dan mumpung lagi punya cukup waktu, cukup mood, dan cukup wi-fi, gue memutuskan untuk...............menulis sesuatu yang agak berquality untuk blog gue yang abal ini. HE HE HE

oke.

pernah gak kalian mikir kalo hidup kalian itu... masih banyak kekurangannya, dan kalian menuntut Tuhan untuk memperbaiki kekurangan dan menunjukkan kelebihan yang kalian mau? mungkin seperti contohnya, kalian nggak punya Blackberry, dan kalian pengeeen banget Blackberry dan minta sama Tuhan buat ditunjukkin jalan supaya dapet Blackberry.

gue sering mikir, kalo kita meminta sesuatu untuk ditambahin, apakah kita udah siap untuk menerima sesuatu yang dikurangin? karena gue memandang hidup ini sebagai timbangan. kalo ada yang ditambahin, pasti ya ada yang harus dikurangin, jadi timbangan itu tetap seimbang, ga timpang di satu sisi.



no matter how we see other's life, sesempurnanya mereka, pasti bagian timbangan kekurangan mereka juga banyak. pernah liat orang berkecukupan, bolak-balik Amrik, tapi kurang kasih sayang keluarga? nah, dari contoh kecil itu aja kita udah bisa lihat seberapa besar kuantitas kelebihan dan kekurangan mereka. rasanya sepadan banget, sesuatu yang menurut kita besar--dikurangin dengan hal yang paling basic, yaitu keluarga.

jadi, the question is: sudah siapkah kita menerima kekurangan di atas kelebihan yang diberikan Tuhan?

karena, misalkan--kalo gue berdoa "Ya Allah, tolong selama setahun ke depan, jangan buat aku bermasalah dengan pelajaran Matematika." dan kalo Allah ngabulin, pasti Dia bakalan memberikan suatu kekurangan buat ngimbangin kelebihan yang udah Dia kasih itu. contoh kecilnya, nih, karena terlalu fokus di Matematika, pelajaran Biologi yang notabene gue kuasain dan gue cintain banget jadi naik turun nilainya.

jadi, marilah kita bertanya-tanya pada diri kita sendiri, dan merenungkan esensi dari doa untuk menerima sesuatu yang lebih dari Tuhan.

--; namun, Tuhan tahu yang terbaik.

.
.

FILOSOFI GUNUNG

DAAAAN seperti orang yang hidup, manusia yang hidup, gue punya filosofi bagi hidup ini. apa itu filosofi?

menurut kamus Bahasa Indonesia, (dikutip dari artikata.com):

1. pengetahuan dan penyelidikan dng akal budi mengenai hakikat segala yg ada, sebab, asal, dan hukumnya;
source: kbbi3
2. teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;
source: kbbi3
3. ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi;
source: kbbi3
secara sederhana, nih, filosofi itu adalah suatu pandangan dan dasar teori yang kita miliki dalam paradigma (pandangan) kita, dalam melihat bagaimana dunia bekerja dalam suatu sistem.

dan Alhamdulillah, gue telah menemukan filosofi. Filosofi gue, adalah...


Filosofi Gunung


Kenapa Gunung?

pernah melihat kontur gunung? pertama, jika kita mendaki gunung, pasti kita bakal dihadapkan sama lereng yang umumnya landai (tergantung tipe gunungnya, tapi kita ngomongin filsafat, bukan geografi :p), terus makin ke atas konturnya makin terjal--medannya makin susah, hingga akhirnya kita sampai di kulminasi--alias puncak gunung, dan biasanya puncak gunung itu indaaah banget viewnya.

nah, teman-teman, gue berpendapat hidup kita itu bagaikan mendaki gunung. buat mencapai puncak, pasti ada tanjakan. di setiap tanjakan itu, kita bisa menjumpai jurang di kiri kanan, kerikil-kerikil cadas, tanah yang terjal, hutan, duri, suhu yang gak adaptif, pokoknya, cobaan lah. dan gue berpendapat itulah ujian dan cobaan yang diturunkan Tuhan supaya pada akhirnya, kita bisa mencapai puncak gunung. fase ini gue sebut fase nanjak. awalnya baik, kurang baik, susah, makin susah, tapi sampe tujuan. 

sama lagi kalo kita menuruni gunung. jauh lebih gampang, medannya makin lama makin mudah, tetapi... kita jadi jauh dari kulminasi tujuan kita. 

jadi, hidup ini tuh naik turun gunung. ada fase nanjak (saat kelebihan), dan fase nurun (saat kekurangan). dan gue percaya, naik-turun gunung ini sebuah siklus. pasti bakalan terulang, selama kita masih merupakan entitas yang berjiwa dan beraga di dunia ini. :)

.
.

see  you  at he n ex P.O.S.T! ;-)

Sabtu, 16 Maret 2013

Kanvas Pudar



Selamat pagi, Pangeran.
Atau lagi-lagi, selamat malam.
Atau selamat sore, kapan pun kau menyibak etensimu tuk menatap frasa-frasa ini.
.
.
Hari ini, kulangkahkan tungkaiku ke gudang sepi sunyi
Mereguk udara berdebu, kusingkap beledu itu
Kulihat kanvas berdebu
Kuraih dengan tanganku yang sempat meragu

Kuberitahu satu rahasia kecil, hai Pangeran.
Kala itu
Kubawa sang kanvas ke bawah kanopi malam
Kutaruh ia di atas patok kayu tegak
Melukisnya
Menyipratkannya
Kuas berwarna menari di atasnya
Dan kanvas itu hanya bergeming;
Tak tunjukkan setitikpun tanda siring

Pangeran,
Kulihat kanvas itu seraya terpana
Tahukah dirimu?
Kanvas itu menyerap semua entitas yang ada

Ia mencegah adhesi, menolak kohesi
Mengabaikan turbulensi, mencanangkan difusi
Simpulnya, si Kanvas meluluhlantahkan hukum sains yang ada

Dan lagi-lagi,
Tahukah dirimu, wahai Pangeran?
Apakah
Kaitan ini dengan rasa cintaku
Mungkin saja ini hanya kanvas
Namun kanvas pun telah memberiku secuil filsafat

Dengar ini, Pangeran:
Layaknya kanvas aku selalu menerima goras-gores curahan hatimu
Ibarat kanvas, aku selalu berdiri tegak terpaku tergugu
Seperti kanvasm goresan darimu 'kan kuresap, kusimpan, kukeringkan

Dan bak kanvas...
Walau kasar
Ia takkan pudar
.
.
Akhir kata,
Selamat Pagi, Pangeran
Atau selamat malam
Selamat sore, kapan pun kau melihat untaian aksara penutupan ini

Kututupkan kata-kata tak bermakna ini
Setidaknya, bagimu
Tapi mereguk napas dari sanubariku

Pangeran, kutiupkan cium jauh dari balik liang penjaraku

Dan bilamana tak sampai, kuharap kau mendengar frasa yang kuteriakkan lantang

Sampai jumpa.

Jumat, 15 Maret 2013

biar luluh lantah

Selamat pagi.

atau selamat malam.

kapan pun kau membaca ini, izinkan aku meraung tak tahu diuntung,

karena semua asa telah meretih.

mengisik rintih.

Biar kuberitahu, wahai pangeran tanpa nama.

kau telah membawa semua oksigen yang mengudara.

hanya menyisakan harapan kosong

yang tak ubahnya merantai kesetiaan tak kopong.

Bolehkah aku, wahai pangeranku,

walau aku bukan permaisurimu

bahkan bukan selir cantikmu

namun izinkanlah aku

memupuk rasa ini jauh lebih lama

merantai kesetiaan tanpa balasan

entah kapan

hingga sampai kapan.

karena aku adalah takhtamu. menopangmu. tapi hanya mendapatkan kepedulian terendah dari dirimu.