Sabtu, 20 Januari 2024

love that lasts (hopefully)

you are so persistent; like a dew trickles down and falls to a stubborn stone, like a ray of sunshine infiltrates a tiny bit of space of someone's warehouse, like the first London siren which wakes me up ahead of my alarm. you resonates a type of this intrusive energy that melts me down, into an insignificant being, something so small and hopeful and humbled and optimistic and fearful and brave and vulnerable and strong; something so complex yet so simplecontradiction of one another yet complement each other too. you reminds me of the colourful horizon that once clouded by big big cumulonimbus in gloomy London sky.

i came home today with a heavy heart. last night we spent an awfully good time, didn't we? we spoke myriads of things that have happened, is happening, and will happenin the near future or the far one. i compliment your smile and you compliment my presence. 

i came home today with a heavy heart, and i've already missed you by the time i stir my loneliness in my coffee. i put my heart on my pillow and she tells me about the story of this strong boy who likes to laugh and entertain, but hides a multiple layers of sorrow and forlorn. 

at that moment i know i love you so dearly. 

Ghibli Month: Whisper of the Heart – Bloom Reviews

----

written while listening on 'To Build a Home' and 'That Home' by The Cinematic Orchestra interchangeably. 

thank you, A, for coming into my life. 

Sabtu, 06 Januari 2024

Meteor

menembus atmosfer, membakar segala sesuatu yang ada, tak bisa dicengkram, tak bisa dibendung, hanya melaju, dan melaju, dan melajuhingga ia sampai di permukaan.

kau tatap aku dengan matamu yang dalam. 

kau rengkuh sisi-sisi yang tak kutahu ada di dalam diriku, tidak untuk kau ambil, karena sisi itu hanya tetap menjadi milikku tapi kau terima dan rawat juga. katamu: aku tidak ada di sini untuk mengubahmu. pikirku: atau mengambil apa yang sudah tertanam dalam diriku. 

meteor telah jatuh ke permukaan. apinya telah padam. 

tapi tidak dengan api di dalam dirinya, di dalam diriku, di dalam diri kita: 

meteor telah melebur menjadi bagian; dari bumi yang senantiasa berubah; dalam epos-epos yang kelak akan dijudulkan oleh manusia, yang dengan keterbatasannya tidak dapat memahami apalagi membentuk keseluruhannya. hanya bisa menjalani, menebak satu dari banyak keping, karena tujuannya bukan untuk mendefinisikan tapi untuk mengendapkan makna yang disuarakan berbagai perubahan.

babak yang baru, baru saja dimulai. 

.

.

.

salam sayang dan selamat terbangun dari lelap. 

terima kasih A, sudah datang ke kehidupanku.