Sabtu, 06 Januari 2024

Meteor

menembus atmosfer, membakar segala sesuatu yang ada, tak bisa dicengkram, tak bisa dibendung, hanya melaju, dan melaju, dan melajuhingga ia sampai di permukaan.

kau tatap aku dengan matamu yang dalam. 

kau rengkuh sisi-sisi yang tak kutahu ada di dalam diriku, tidak untuk kau ambil, karena sisi itu hanya tetap menjadi milikku tapi kau terima dan rawat juga. katamu: aku tidak ada di sini untuk mengubahmu. pikirku: atau mengambil apa yang sudah tertanam dalam diriku. 

meteor telah jatuh ke permukaan. apinya telah padam. 

tapi tidak dengan api di dalam dirinya, di dalam diriku, di dalam diri kita: 

meteor telah melebur menjadi bagian; dari bumi yang senantiasa berubah; dalam epos-epos yang kelak akan dijudulkan oleh manusia, yang dengan keterbatasannya tidak dapat memahami apalagi membentuk keseluruhannya. hanya bisa menjalani, menebak satu dari banyak keping, karena tujuannya bukan untuk mendefinisikan tapi untuk mengendapkan makna yang disuarakan berbagai perubahan.

babak yang baru, baru saja dimulai. 

.

.

.

salam sayang dan selamat terbangun dari lelap. 

terima kasih A, sudah datang ke kehidupanku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar